Jumat, 28 Oktober 2011

CARA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA

Posted by at 04.41
CARA YANG KE 1
A. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum.
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan.
3. Usaha pembinaan remaja :
a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
d. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.
Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimabnagn diri akan dicapai dimana tercipta hubungan yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan mengarahkan mereka ke perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus
Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.
Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya.
Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di sekolah.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai:
a. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaiam diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.
Bimbingan yag dilakukan dengan dua pendekatan:
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada si remaja itui sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan si remaja danmembantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut:
a. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
b. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingklaku baik dan merangsang hubungan sosia; yang baik.
c. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukaka pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
d. Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk solidaritas dan persekutuan denga Pembimbing.
B. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.
a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
b. Di sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.
C. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkahlaku si pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat badani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan iman sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

CARA YANG KE 2
Cara Mengatasi Masalah Kenakalan RemajaStanley Hall adalah ahli pertama yang memandang perlu masa remaja diselidiki secara khusus, dan mengumpulkan bahan empiris.
Stanley Hall antara lain mengemukakan bahwa perkembangan psikis banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiologi. Faktor-faktor fisiologi ditentukan oleh genetika disamping proses pematangan yang mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga dapat disimpulkan kurang berperannya lingkungan sosial budaya. Sebaliknya, ia juga mengemukakan bawha masa remaja merupakan masa penuh gejolak emosi dan ketidakseimbangan, yang tercakup dalam storm and stress. Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh oleh lingkungan. Remaja diombang ambingkan oleh munculnya:
  1. Kekecewaan dan penderitaan
  2. Meningkatnya konflik, pertentangan-pertentangan dan krisis penyesuaian
  3. Impian dan khayalan
  4. Keterasingan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan
Perkembangan merupakan suatu proses belajar sosial yang berkesinambungan. Sebagai hasil belajar dan pengalaman dari lingkungan, maka muncullah perilaku yang baru, masyarakat dan lingkungan sekitar mempunyai harapan-harapan tertentu pada remaja. Melalui proses belajar sosial remaja belajar memenuhi harapan dan tuntutan terhadapnya.
Menyadari banyaknya tuntutan dan harapan lingkungan terhadap remaja E. Spranger mengemukakan bahwa pada masa remaja sangat memerlukan pengertian dari orang lain. Bantuan dapat diberikan melalui pemahaman tentang diri remaja.
Harapan masyarakat terhadap remaja dapat dipenuhi melalui suatu proses berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas perkembangan. Sebagai hasil dari kinerja timbal balik yang majemuk antara pertumbuhan dari dalam dengan perangsangan dari lingkungan . tergantung dari reaksi lingkungan dan pemahaman lingkungan terhadap munculnya perubahan-perubahan akan timbul atau tidak masalah bagi remaja.
Beberapa tugas perkembangan bagi remaja
  1. Menerima keadaan fisiknya
  2. Memperoleh kebebasan emosional
  3. Mampu bergaul
  4. Menemukan model untuk identifikasi
  5. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
  6. Memperkuat penguasaan dari atas dasar skala nilai dan norma. Cara Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja  

SEJARAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNKASI

Posted by at 04.28
Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi
Seorang bernama Bi Zheng di Cina diakui secara umum sebagai pencipta keterampilan cetak-mencetak. Tahun 1041, ia mencetak dokumen-dokumennya yang pertama dengan menggunakan cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian dibentuk menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298, yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku dan bahkan surat kabar.
Dengan demikian di Asia, cetak-mencetak sudah berlangsung sejak sekitar 100 tahun yang lalu, terutama di Cina dan Korea. Teks dan gambar diukirkan pada kepingan papan, logam atau tanah liat, kemudian acuan stempel itu diberi tinta, ditumpangi selembar kertas lalu di tekan rata.
Di Eropa cara mencetak semacam itu pertama kali disempurnakan oleh Johann Gutenberg, yang hasil penyempurnaannya itu merupakan salah-satu hasil karya terbesar dalam sejarah sampai saat ini. Sejak saat itu industri percetakan pun mulai dan terus berkembang.
Masa Renaisans yang dikenal sebagai masa kebangkitan Romawi dan Yunani Kuno, yang merupakan masa hidupnya hampir sebagian besar tokoh-tokoh penemu bersejarah, termasuk masa di mana Johan Gutenberg lahir dan mematenkan hasil karyanya, akhirnya berakhir. Kehidupan terus berjalan dan penciptaan-penciptaan tidak berhenti bermunculan.
Dari keempat jenis media massa maka pers dalam artian surat kabar dan majalah merupakan media tertua. Film, radio, televisi adalah media yang lahir setelah surat kabar dan majalah. Menurut sejarah pers, surat kabar yang tertua adalah Notizie Scritte di Vinesia yang terbit pada tahun 1566. Sedangkan majalah yang pertama diterbitkan adalah Gentelman’s Megazine pada tahun 1731 di London.
Sampai akhir abad 19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh suratkabar dan majalah. Media Massa lainnya belum lahir.sekarang suratkabar dan majalah sudah mengalami kemajuan sangat pesat sesuai dengan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Kalau pada mulanya suratkabar dan majalah hanya dicetak dengan tinta hitam saja, sekarang dicetak dengan banyak warna atau disebut full-colour.
Teknik percetakan yang sudah semakin maju telah mngantarkan bentuk suratkabar dan majalah semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik penulisan isi redaksionalnya sudah semakin baik pula.
Perkembangan terakhir adalah diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh tentu akan memudahkan pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu pengiriman bisa dipangkas.
Sementara itu, juga di abad ke-19, saat mesin uap mampu menaikkan kecepatan yang ditempuh kendaraan baik di darat ataupun di laut, dengan jelas muncul kebutuhan sebuah sarana komunikasi langsung jarak jauh. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang terciptanya komunikasi secara jelas meski berada pada tempat-tempat yang begitu jauh dari pandangan mata. Dalam pengertian bahwa komunikasi itu harus lebih cepat dari kecepatan kapal maupun kilat.
Tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegram optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara untuk mengirimkan sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari kuda tunggang yang tercepat.
Semua sistem ini bergantung pada sinyal-sinyal yang kasat mata. Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad.
 Selanjutnya perkembangan dari telegram ini adalah penemuan yang dilakukan oleh Michael Faraday (1791-1867) yang mampu membuktikan bahwa getaran-getaran logam dapat diubah menjadi impuls-impuls listrik. Inilah yang menjadi cikal-bakal diciptakannya telepon oleh dua orang yang bekerja secara terpisah di Amerika Serikat. Mereka adalah Alexander Graham Bell (1847-1922) kelahiran Skotlandia dan Elisha Gray (1835-1901).
Keduanya mematenkan karyanya di New York pada tanggal 14 Februari 1876. Namun, karaya Bell mampu mengalahkan karya Gray . Meskipun Gray yang pertama kali membuat diafragma/alat penerima elektromagnit baja pada tahun 1874, tapi ia tidak menguasai desain pemancar yang mudah digunakan sebelum Bell berhasil membuatnya.
Sebelum berkembangnya televisi sebagai media massa, dunia telah lebih dulu dipikat oleh kemunculan film.
Film dimasukkan ke dalam kelompok Komunikasi Massa. Selain mengandung aspek hiburan, juga memuat pesan edukatif. Namun aspek sosial kontrolnya tidak sekuat pada suratkabar atau mserta televisi yang memang menyiarkan berita berdasarkan fakta terjadi. Fakta dalam film ditampilkan secara abstrak, di mana tema cerita bertitik tolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan dalam film, cerita dibuat secara imajinatif. Film sebagai alat komunikasi massa baru dimulai pada tahun 1901, ketika Ferdinand Zecca membuat film “The Story of Crime” di Perancis dan Edwar S. Porter membuat film “The Life of an American Fireman” tahun 1992.
Film yang mempunyai suara baru ditemukan pada tahun 1927. Dari masa ke masa, film mengalami perkembangan, termasuk soal warna yang semula hitam putih sekarang sudah berwarna. Namun sekarang ini, film tidak populer disebut sebagai komunikasi atau media massa, karena media massa lebih berkonotasi kepada media yang memuat berita yang digarap oleh para reporter atau wartawan. Film lebih banyak difahami sebagai media hiburan semata yang diputar di bioskop dan televisi.
Baru setelah tahun 1946, kegiatan dalam bidang televisi tersebut tampak dimulai lagi. Pada waktu itu, di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar. Tetapi kemudian, karena situasi dan kondisi yang mengizinkan serta perkembangan tekhnologi, maka jumlah studio/pemancar televisi pun meninglat dengan hebatnya.
Pekembangan ini dimulai dari ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nikov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nikov diakui sebagai “Bapak Televisi”.
Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya “World’s Fair” di New York, namun sempat terhenti ketika terjadi Perang Dunia II.
Sekarang , sudah sekitar 750 stasiun televisi terdapat di negara Paman Sam itu. Tak heran, bila televisi akhirnya menjadi kebutuhan hidup sehari-hari di seluruh penjuru AS dan merupakan kekuatan yang luar biasa dalam komunikasi massa. Lebih dari 75 juta pesawat televisi digunakan secara tetap.
Pada tahun 1946, televisi dinikmati sebagai media massa ketika khalayak dapat menonton siaran Rapat Dewan Keamanan PBB di New York. Dewasa ini, setiap negara telah mempunyai pemancar televisi. Bahkan melalui parabola sebagai sambungan satelit, pemirsa dapat menikmati siaran dari luar negaranya seperti yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian arus berita dan informasi lewat televisi semakin beragam.
Namun demikian, penyiaran televisi ke rumah pertama dilakukan pada tahun 1928 secara terbatas ke rumah tiga orang eksekutif General Electric, menggunakan alat yang sederhana. Sedangkan penyiaran televise secara elektrik pertama kali dilakukan pada tahun 1936 oleh British Broadcasting Coorporation. Semenata di Jerman penyiaran TV pertama kali terjadi pada tanggal 11 Mei 1939. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai pengahargaan terhadap Paul Nikov.
Televisi selain menyajikan aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat sosial kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di rumah tangga masing-masing.
Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. ‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah adanya beberapa penemuan tekhnologi, seperti telepon, telegraf, fotografi (yang bergerak dan tidak bergerak) serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada kenyataannya media televisi kini dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya.
Selang seabad kemudian, pada malam tanggal 30 oktober 1938, ribuan masyarakat Amerika panik karena siaran radio yang menggambarkan serangan makhluk mars yang mengancam peradaban manusia. Karena belum pernah terjadi maka serentak seluruh masyarakat Amerika tegang dan kalang kabut.
Akibat peristiwa tersebut para pakar peneliti sosial tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Karena hal tersebut menggambarkan keperkasaan media dalam hal mempengaruhi khalayaknya. Karena dengan media orang bisa berebut kekuasaan dengan mudah seperti yang dilakukan oleh Hitler, Musolini, dan Lenin.
Guglielmo Marconi (Griffone, dekat Bologna, 25 Aprl 1874-Roma, 20 Juli 1937). Insinyur lektro Italia; adalah orang pertama yang pada tahun 1895 berhasil melakukan pengiriman sinyal tanpa kawat melewati jarak + 2 km, dengan suatu pesawat pemancar dan pengirim buatannya sendiri,kedua-duanya dilengkapi dengan antena penemuannya sendiri pula. Pada tahun 1898 berhasil dijalin hubungan telegraf tanpa kawat antara Inggeris dan Perancis; tahun 1909 dia menerima hadiah Nobel untuk ilmu alam bersama K. F. Braun, penemu tabung sinar elektron dan penerap lingkaran getaran pada radio telegrafi penemuan Marconi.
Penyiar informasi dalam bentuk berita dan penyiaran musik oleh radio dimulai hampir bersamaan. Tetapi yang terkenal ialah penyiaran kegiatan pemilihan umum presidan Amerika Serikat pada tanggal 2 November 1920 yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara luas dan teratur kepada masyarakat.
Sementara di Amerika Serikat orang yang dinilai berjasa dalam penemuan radio adalah Dr. Lee De Forest dan Dr. Frank Conrad, yang berperan dalam penemuan radio di tahun 1920.
Usaha Marconi ketika itu baru berhasil pada tahap mengirimkan gelombang radio secara on dan off (nyala dan mati), sehingga baru bisa menyiarkan kode telegraf. Lee De Frost lalu menemukan vacumm tube yang berfungsi menangkap sinyal radio walaupun lemah. Sementara Frank Conrad secara regular menyiarkan produk-produk sebuah department store di AS. Akibat siaran ini, angka penjualan pesawat radio meningkat tajam hingga 500 ribu buah pada tahu 1923, atau meningkat 5 kali lipat dibangingkan tahun berikutnya.
Radio sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, karena ada berita yang disiarkan secara luas dan dapat di dengar oleh orang banyak. Untuk berita, radio mempunyai reporter khusus yang mencari dan mengolah berita.
Sekarang radio masih tetap memainkan perannya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Tapi radio mempunyai kelebihan tersendiri, sebab seorang dapat mengikuti sambil tetap melakukan pekerjaannya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang memerlukan penglihatan.
Perkembangan mutakhir dari teknologi komunikasi adalah kemunculan internet yang merebak dengan cepat. Sebelum membahas tentang internet, terlebih dahulu kita bahas mengenai penemuan komputer sebagi sarana yang digunakan untuk emngakses internet.
Komputer pertama yang bernama Colossus 1, dibuat di Amerika Serikat pada awal tahun 1941. Perkembangan-perkembangan sebelumnya, yang merintis lahirnya komputer modern adalah dimulai dari berkembangnya aljabar logik dari George Boole (Inggris), yang dikembangkan oleh Charles Babbage yang menghasilkan kalkulator manikal yang dinamakan ‘Differential Engine’.
Dari perkembangan tersebutlah, lalu pada tahun 1937 seorang insyinyur Amerika, howard Aiken merancang IBM Mark 7, yang menjadi cikal-bakal dari komputer besar masa kini, yang mengunakan tabung hampa udara dan memiliki tombol-tombol elektromagnetik, bukan elektronik.
Komputer elektronik yang pertama yang telah dituliskan bernama Colossus 1, akhirnya dibuat oleh Alan Turing dan M.H.A Neuman, untuk pemerintah Britania di universitas Manchester.
Dari kemunculan komputer inilah yang di kemudian hari terus mengembang dan akhirnya lahirlar fasilitas internet. Internet adalah sejenis media massa yang agak baru.
Tahun 1972 merupakan awal kelahiran jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek yang menghubungkan antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metoda baru untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protokol TCP/IP (Transmission Control/Internetworking Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket (packet).
Internet baru dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1996. Seseorang yang mempunyai pesawat komputer dapat menyambungkannya dengan jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannnya dengan teknologi komunikasi lainnya bahwa internet dapat dibuat oleh orang perorang, bukan hanya oleh satu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi.
Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui oleh banyak orang sepanjang orang lain tersebut mempunyai jaringan. Karena dapat diakses oleh publik inilah, maka internet dapat dikategorikan sebagai media massa.
Lebih dari lima orang Amerika dewasa mengggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah, dan di atas 10% menggunakannya setiap hari. Dari karakteristik jenis kelamin hampir sama banyaknya lelaki dengan perempuan yang menggunakan web (situs).
Internet merupakan aktivitas mereka sehari-hari. Situs juga menjadi sumber informasi untuk hiburan dan informasi untuk perjalanan wisata. Pengguna internet bergantung pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Namun demikian kehadiran internet yang mewabah dengan cepat serta mampu membuat para penggunaya menjadi ketagihan telah memberikan dampak mengejutkan terutama pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu internet menjadi seperti media komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris bisa mengakses layanan internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet menjadi murah. Sebagaimana yang dituliskan Joseph Straubhaar dan Robert LaRose dalam buku “Media Now”:
At the turn of the century, the Web began to converge with conventional electronic media as many of the “dot-com” companies that pioneered the internet ran out of money and died. Consumer interest, in on-line information, entertainment, and electronic shopping, or e-commerce, reached levels comparable to the early days of radio or television. Home computer ownership surpassed 50 percent as personal computer prices plummeted. Forty percent of all U.S. consumers had acces ti the internet at home, school or work, although many minority and low-income families were left behind by the internet craze (NTIA, 2000).
To reach the millions of eyeballs now glued to the Web,conventional media rolled out Web versionof their products and ivested in internet properties, internet active televition and on-line newspaper aimed to intergrate Web content with the conventional media consumption experience within the framework of conventional advertising-supported media. Cable TV systems offered internet service, telephone companies placed calls over the internet and traditional broadcasters like NBC AOL’s acquisition of the Time Warner media conglomerate in 2000 marked the beginning of a new phase of integrating “old media” with the new internet media to take advantage of the strengths of both.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi
Saat ini, selain disibukkan oleh upaya penemuan maupun pengembangan-pengembangan sarana teknologi komunikasi yang lebih baik, masyarakat juga mulai melakukan penelitian-penelitian mengeai dampak dari perkembangan teknologi komunikasi tersebut.
Globalisasi media massa berawal pada kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi semenjak dasawarsa 1970-an. Dalam pengertian itulah kita bertemu dengan beberapa istilah populer, banjir komunikasi, era informasi, masyarakat informasi atau era satelit.
Perkembangan masyarakat yang dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi dilain pihak secara timbal-balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat. Para pakar komunikasi mengkhawatirkan pengaruh media massa ini bukannya menimbulkan dampak yang positif konstruktif, melainkan yang negatif destruktif. Lalu para pakar komunikasi mempertanyakan fungsi media massa itu.
Arus informasi meluas keseluruh dunia, globalisasi informasi dan media massa pun menciptakan keseragaman pemberitaan maupun preferensi acara liputan. Pada akhirnya, sistem media masing-masing negara cenderung seragam dalam hal menentukan kejadian yang dipandang penting untuk diliput.
Peristiwa yang terjadi di suatu negara, akan segera mempengaruhi perkembangan masyarakat di negara lain. Atau dengan kata lain, menurut istilah John Naisbitt dan Patricia Aburdence dalam bukunya Megatrend 2000 (1991), dunia kini telah menjadi ‘global village’.
Revolusi informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru, sehingga mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial. Disamping itu, kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi pun mampu mengatasi jarak ruang dan waktu.
Salah seorang pakar komunikasi Abdul Muis, dalam tulisannya di majalah Analisis CSIS (1991) menyebutkan, “… kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran (media) yang kian lama kian canggih dan memungkinkan segala macam kejadian.”
Akan tetapi di lain sisi, globalisasi informasi dan komunikasi tidaklah sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang, masyarakat atau bangsa. Pengetahuan dan preferensi yang cenderung seragam terhadap informasi di masing-masing negara justru dapat menumbuhkan perbedaan atau kesenjangan internasional dalam berbagai bidang.
Terjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun meningkat dalam kualitas jaringan internet global (cybercommunication) telah menciptakan sebuah jalan raya yang syarat informasi yang amat luas dan seakan-akan tidak berujung (information super haigway) komunikasi internet cenderung menjadi sebuah jenis media massa baru, karena penggunaan internet sudah massal.
Internet diibaratkan sebuah “dunia maya’ (dunia mimpi) tatkala TV telah menjadi begian terpenting dalam budaya komunikasi umat manusia “istilah kodok dalam tempurung” sudah mulai berubah tempurung kepala mulai berlubang-lubang kata seorang pengamat komunikasi manca negara. Dan kodok yang sudah lama tinggal di dalamnya sudah mulai bisa melihat ke seluruh pelosok dunia (TV disebut jendela dunia).
Sedangkan ketika kemudian muncul internet yang membentuk jaringan komunikasi dan informasi sejagat. Tempurung kepala itupun terbalik. Akibatnya sang kodok memperoleh kekuasaan meloncat-loncat ke seluruh dunia dengan kendaraan komputer.
Sebagai konsekuensi keberadaan cybercom, agaknya diperlukan undang-undang hukum pidana yang mengatur jaringan internet global ata antar bangsa (international cyberlow) untuk bekerja sama untuk melawan dampak buruk cybercom atau yang merugikan nilai-nilai budaya sutu bangsa.
Dalam globalisasi media massa (yang di perkuat dengan kemunculan berbagai saluran komunikasi massa yang kian canggih khususnya internet). Globalisasi media massa cenderung mendorong perluasan aspirasi kebebasan menyatakan pendapat atau kebebasan informasi di masing-masing negara.
Di Indonesia aspirasi kebebasan itu ingin mengutamakan pembatasan yuridis melalui pengadilan. Namun, karena sistem yang berlaku di zaman orde baru tidak/belum memungkinkan hal itu, maka aspirasi kebebasan itu lebih pada hiburan yang kurang sehat justru tidak lagi sesuai dengan tuntutan sistem budaya (norma-norma agama) terjadi secara kontroversi atau kejanggalan.
Khalayak media dalam globalisasi informasi berdiri di tengah-tengah polusi kebudayaantanpa perlindungan karena institusi-institusi tradisional tidak lagi sanggup berperan sebagaimana mestinya.
Arus globalisasi informasi (yang membawa nilai-nilai baru bagi Indonesia). Globalisasi media massa dapat berdampak keresahan dan gejolak sosio cultural di masing-masing negara. Hal itu disebabkan oleh pengaruh media global (informasi global).
Meskipun demikian, bagi bangsa Indonesia agaknya tolak ukur atau acuan dasar yang masih bisa diandalkan untuk memahami arus globalisasi nilai(yang dibawa oleh globalisasi media massa dan informasi) ialah nilai-nilai agama.
Pada dekade 1950-an, pemerintah di negara-negara berkembang memanfaatkan radio siaran untuk menyebarkanpesan-pesan pembangunan, terutama bidang pertanian, yang di tujukan kepada masyarakat pedesaan. Komunikasi pembangunan melalui radio siaran itu oleh para ahli komunikasi dinilai efektif, terutama setelah dikembangkannya Radio Farm Forum yang kemudian di Indonesia dikenal sebagai kelompok pendengar.
Berkembangnya Radio Farm Forum ittu adalah berkat kegiatan UNESCO yang pada tahun 1956 menetapkan India untuk benua Asia dan Ghana benua Afrika sebagai pilot project guna menerapkan pola Kanada sebagai negara yang pertama kali melaksanakan gagasan Radio Farm Forum. Indonesia mengembangkan Radio Farm Forum atau kelompok pendengar itu sejak bulan September 1969.
Apabila komunikasi melalui radio tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat, tudak demikian dengan media televisi.
Negara-negara berkembang mengoperasikan televisi siaran mulai dekade 1905-an. Filipina memulainya pada tahun 1952, Indonesia pada tahun 1962, Malaysia dan Singapura pada tahun yang sama, yakni tahun 1963.
Daya tarik media televisi sebagai media elektronik, setelah memasyarakatnya media radio sifatnya aural (hanya dapat didengarkan), televisi sifatnya audio-visual (selain dapat didengarkan, juga dapat dilihat) dan segala sesuatunya berlangsung “hidup”, seolah-olah khalayak berada di tempat peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi.[
Selain menayangkan berita-berita musibah, televisi ternyata juga menjadi slauran produksi dari beberapa karya sinematografi dan sinema elektronik, baik dalam bentuk film maupun “live music”. Kebebasan media tv dalam menayangkan film-film yang berbau porno, sadis atau menyangkut SARA, sering menimbulkan polemic da konflik di antara pakar-pakar komunikasi massa, para agamawan, bahkam kaum moralis.Kita akan melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap khalayak dengan mengulas secara sepintas penjelasan Melvin Defleur dan Sandra Ball-Rokeach tentang teori-teori komunikasi dan pendekatan motivasional dari model uses and gratification (penggunaan dan pemuasan).
Teori Defleur dan Ball-Rokeach tentang pertemuan dengan Media
Pertemuan antara khalayak dan media berdasakan tiga karangka teoritis:
a. Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana dia memberi makna dari stimuli tersebut.
b. Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial, yang reaksinya pada stimuli tertentu cenderung sama.
c. Perspektif hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam mempegaruhi reaksi orang terhadap media massa.
Sesuai dengan tujuannya, komunikasi massa mempunyai fungsi untuk memberikan kinformasi, menghibur dan mempegaruhi. Sudah dapat dipastikan, bahwa komunikasi akan memberikan dampak atau pengaruh terhadap pembaca, pendengar dan penontonnya. Apabila pengaruhnya tidak ada, maka tujuan komunikasi itu sendiri tidak berjalan.
Dampak komunikasi massa, selain positif juga mempunyai dampak negatif. Pengelola komunikasi massa dapat dipastikan tidak berniat untuk menyebarkan dampak negatif kepada khalayaknya. Semua orang menginginkan pengaruh yang positif. Apabila terdapat dampak negatif, bisa dikatakan sebagai efek samping. Namun efek samping itu cukup membahayakan sendi-sendi kehidupan masyarakat banyak.
Komunikasi massa harus mempunyai efek menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan menggerakan perilaku kita. Efek yang terjadi pada komunikasi tersebut terdapat pada tiga aspek. Ketiganya adalah efek kognitif, afektif, dan behavioral.
1.Efek Kognitif
Pembaca suratkabar atau majalah, pendengar radio, dan penonton televise merasa mendapatkan pengetahuan setelah membaca, mendengar, dan menonton. Banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh dari komunikasi tersebut, sehingga komunikasi atau media massa dijadikan sebagai kebutuhan utama setiap hari. Apabila media massaaa tersebut telah berhasil menambah wawasan atau pengetahuan, maka sudah dapat dilihat bahwa komunikasi massa telah mempunyai pengaruh secara kognitif.
2. Efek Efektif
Komunikasi massa juga akan memberikan dampak atau efek efektif kepada khalayaknya. Efek efektif lebih berkonotasi kepada perubahan sikap dan perasaan. Dalam membaca berita sedih dalam majah atau suratkabar, seseorang juga terseret perasaan sedih. Demikian juga sebaliknya, orang akan merasa gembira ketika menonton peristiwa lucu di televise. Tidak ada orang yang merasa gembira, ketika mendengar dari radio berita jatuhnya pesawat terbang yang mengakibatkan ratusan penumpang meniggal seketika.
3. Efek Behavioral
Setelah mendapatkan ilmu atau pengetahuan, lalu merasakan sesuatu, maka efek yang terakhir dari komunikasi adalah berubahnya perilaku dari pembaca, pendengar, dan penonton. Bila televisi menyebabkan anda lebih mengerti bahasa Indonesia, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Bila anda membaca penderitaan orang miskin, lalu tergerak untuk membantunya, maka itu dinamakan efek prososial efektif. Tetapi bila anda telah mengirimkan wesel kepada penderita tersebut, maka itu disebut efek prososial behavioral.
Lapangan dampak atau efek komunikasi massa beradapada ketiga sector tersebut, yakni pada pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif), dan sikap perilaku (behavioral).
Selain itu, bila ditinjau dari fungsinya media massa atau media komunikasi memiliki pengaruh persuasif.
Apa persuasif itu? Banyak definisi yang dikemukakan: mengubah sikap dan perilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis, menanamkan opini baru, dan usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau perilaku orang melalui transmisi pesan. Maka persuasi adalah suatu proses timbale balik yang di dalamnya komunikator, dengan sengaja atau tidak, menimbulkan perasaan responsif pada orang lain.
Dalam buku Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M. A.: pengertian komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau keyakinan, dan lain-lain.
Di dalam masyarakat demokrasi, maka persuasif bukan merupakan pembujukan terhadap seseorang ataupun suatu kelompok untuk menerima pendapat yang lain. Akan tetapi persuasif merupakan suatu tekhnik mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta psikologis dan sosiologis dari komunikasi.
Masing-masing media massa mempunyai kelebihan dan kelemahan. Namun yang kelihatan sama adalah ciri-ciri dari komunikasi massa tersebut, sebagai berikut:
1. Komunikasi Satu Arah, di mana semua media massa tadi dilancarkan oleh sumbernya kepada khalayak ramai tanpa dapat diresponi pada waktu bersamaan sebagaimana terjadi pada komunikasi personal. Antara komunikator dan komunikan tidakdapat merasakan reaksi masing-masing.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga, yakni informasi yang disiarkan bersumber dari satu lembaga, kecuali internet yang dapat disiarkan orang secara pribadi. Sebagai komsekuansi institusi, seorang yang memiliki informasi barudapat menyiarkan setelah bekerjasama dengan orang lain dalam lembaga tersebut. Seorang wartawan yang telah menulis berita belum serta merta dapat menyiarkannya kepada pembacanya tenpa dibantu oleh pekerja lain di redaksi atau percetakan.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Media massa tidak akan menyiarkan informasi yang bersifat khusus seperti pesan yang hanya diperlukan seseorang atau kelompok tertentu. Informasi yang disiarkan adalah informasi yangdiperlukan orang banyak.
4. Media Komunikasi massa menimbulkan keserempakkan. Artinya dalam waktu yang bersamaan, masyarakat banyak dapat mengetahi informasi secara serentak. Misalnya siaran televisi.
5. Komunikan komunikasi massa heterogen. Media massa tidak dapat menyiarkan informasi hanya untuk jenis orang tertentu saja. Dengan kata lain pembaca tak dapat dibatasi untuk orang tertentu. Tetapi ia memberikan porsi untuk semua orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, bangsa dan siapa saja yang dapat membaca, mendengar dan menontonnya.
Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perkembangan teknologi komunikasi yang diawali oleh penemuan alat pencetak huruf di Cina dulu, telah mendorong manusia untuk semakin menyempurnakan sarana-sarana komunikasi yang ada. Hal ini terjadi karena setelah ditemukannya sesuatu, pada umumnya orang-orang kemudian akan menemukan kekurangan-kekurangan dari sesuatu itu. Kekurangan-kekurangan inilah yang menjadi landasan pemikiran keinginan para ilmuwan untuk menemukan teknologi komunikasi yang lebih efisien.
Kehadiran beragam sarana teknologi komunikasi memberikan efek yang beragam pula kepada masyarakat. Adanya pengaruh-pengaruh inilah yang juga kemudian menarik sejumlah kalangan untuk mengadakan penelitian-penelitian seputar dampak media komunikasi, agar masyarakat tahu dan memikirkan cara penanggulangan dampak negatif media massa guna meningkatkan fungsinya yang positif.

Rabu, 26 Oktober 2011

Menganalisis Bahasa Pengumuman

Posted by at 21.38
Bahasa dalam pengumuman berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam surat atau sarana komunikasi lainnya.  Bahasa  dalam pengumuman memiliki karakteristik tersendiri.
 Berikut ini beberapa karakteristik bahasa pengumuman:i
 a.Disampaikan dengan kalimat yang singkat , padat,dan jelas.
b.Mudah dipahami karena berfungsi memberitahukan sesuatu kepada orang banyak.
c.Bersifat informatif.
d.Tidak bersifat rahasia.
Contoh Pengumuman
PENGUMUMAN
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa tahun 2011, OSIS SMPN 1 Yosowilangun akan menyelenggarakan berbagai lomba sebagai berikut :
v  Informasi : Adanya Peringatan Bulan Bahasa :

1.Lomba baca puisi
2.Lomba cipta cerpen
3.Lomba mendongeng
4.Lomba pidato
v  Informasi : Adanya Jenis – Jenis Lomba :
                                                                                                                                                 
 Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober - 29 Oktober 2011.
v  Informasi : Pelaksanaan Lomba :
                                                                                                                                                                    Para siswa yang berminat harap mendaftarkan diri kepada panitia di ruang OSIS.
v  Informasi : Tempat Pendaftaran Lomba :
                                                                                                                                                      Pendaftaran dibuka dari tanggal 10 Oktober - 20 Oktober 2011
v  Informasi : Waktu Pendaftaran

                                                                                                        Yosowilangun,5 Oktober 2011

Ketua Panitia 

Ttd

 Rara Firdani


Selasa, 25 Oktober 2011

GREETING CARD

Posted by at 04.35
For Faris,
a Best Friend

Hi Faris! how are you? it's been two week since the spend some time we played Football in my home page.Let's meet again and wait to see you at my house.How about having an "NASI GORENG " party with my friend?can't i miss you.
 
Love and Hug



Firnanda D . E

Senin, 24 Oktober 2011

MACAM-MACAM CERITA

Posted by at 23.48
1. DONGENG: Cerita yang lucu
    Contoh: - Pak Pandir
                 - Abu Nawas
                 - Pak Belalang
                 - Kabayan
2. FABEL: Cerita yang tokohnya hewan
    Contoh: - Si Kancil
                 - Bayan Budiman
                 - Pelanduk Jenaka
3. LEGENDA: Cerita tentang asal usul suatu daerah/tempat
    Contoh: - Asal mula danau Toba
                 - Asal mula Banyuwangi
                 - Malin Kundang
4. SAGE: Dongeng yang mengandung unsur sejarah
    Contoh: - Lutung Kasarung
                 - Darmawulan
5. MYTE (MITOS): Dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat
    Contoh: - Nyi Roro Kidul
                 - Dewi Sri

PENGERTIAN SINOPSIS

Posted by at 23.46

Sinopsis adalah ringkasan cerita cerpen. Ringkasan cerpen adalah bentuk pemendekan dari sebuah cerpen dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan cerita yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.

Unsur-unsur dalam cerpen :
1. Tema
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan.
2. Alur atau Plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu.
3. Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita.
4. Latar atau Setting
yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita.
5. Sudut Pandangan Tokoh
Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang.

ASMAUL HUSNA

Posted by at 23.44

Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman              (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim                (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik                 (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus              (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam                 (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min               (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin            (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz                    (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar                (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir      (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq              (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari                  (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir        (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar             (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar            (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab           (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq             (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah              (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim                (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh            (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit                (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh           (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi'                (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz             (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill              (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami'              (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir               (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam            (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl                 (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif                 (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir             (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim               (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim               (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur             (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur          (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy                 (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir               (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz                (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit               (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib               (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil                  (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim              (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib              (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib              (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi'               (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim             (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud            (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid              (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith               (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid           (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq               (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil              (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy             (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin              (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy              (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid             (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi              (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi             (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id              (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi             (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit             (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy               (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum          (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid              (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid              (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid             (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad               (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad            (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir              (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir         (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim       (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir      (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal             (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir               (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir               (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin                (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali                 (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali            (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr                 (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab           (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim         (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw               (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf                (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk       (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit              (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami'                 (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy              (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni             (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani'                (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr                 (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi'                 (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur                  (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi                 (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi'                 (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi                  (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith               (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid              (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur               (As Sabur)
Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
©2012 My Blog is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template