Posted by FIRNANDA SPENYOSSI IMERSI at 00.04
Read our previous post
COLORADO - Seperti kebanyakan orang yang tengah asyik bekerja, fisikawan Tom Parker sering melihat ke arah jam. Namun lain dari yang lain, memang itulah pekerjaan Parker sehari-hari.
Ia mengamati secara terus-menerus keakuratan waktu yang ditunjuk oleh F-1 Cesium Fountain Atomic Clock, sebuah jam yang menjadi pusat segala jam. Usaha Parker ini menentukan segala sesuatu yang berjalan, mulai dari kinerja Internet, seluk-beluk penerbangan hingga membuat akurasi observasi bidang astronomi.
Jam atom milik Parker ini dibuat oleh National Institute of Standard and Technology (NIST) yang bermarkas di Boulder, Colorado. Jam ini merupakan sebuah tabung tembaga vertikal berukuran beberapa meter yang diselubungi lapisan tipis sebagai pelindung dari unsur magnetik bumi.
Tabung ini dikelilingi enam lapisan. Empat lapis terletak di bagian kanan, satu lapis berada di puncak dan bawah. Bagian atas tabung dilingkupi oleh pemancar gelombang mikro. Di bawahnya, terdapat sebuah detektor cahaya.
Alat pengukur ketepatan waktu alias chronometer ini diberi nama f-1 Cesium Fountain Atomic Clock, merupakan pusat jam dunia. Sebagai perbandingan, jam atom ini bekerja sama dengan jam serupa yang ada di Paris. Keduanya saling menciptakan sinkronisasi yang ditiru oleh semua jam di dunia dengan mengetahui panjang detik seakurat dengan bagaimana dunia masa kini berputar.
Standar Waktu
Piranti unik ini mampu menjawab sebuah pertanyaan mendasar semua orang: "Jam berapa sekarang"". Sebenarnya kalau dikaitkan dengan pola putar jam, pertanyaan ini mengacu pada pertanyaan lain, yakni: "Di mana letak bumi pada rotasi saat ini""
Jam buatan NIST ini diharap bisa membantu usaha-usaha penelitian internasional yang mempertahankan keakuratan waktu sehingga bintang-bintang dan matahari berada di posisi sama di tiap waktu, tahun demi tahun.
Ketepatan waktu tidak bisa dianggap enteng. Akurasi ini sangat vital bagi pelayaran laut yang mengambil dasar navigasi dari posisi bintang-bintang. Bukan hanya itu, ada pula sejumlah alasan modern lain.
Banyak ilmuwan dan ahli astronomi sangat bergantung pada keakuratan waktu dalam penelitiannya. Penjelasan yang paling gamblang, waktu memiliki kaitan dengan jarak.
Ketika terjadi sebuah perjalanan antardua titik, yang menjadi acuan adalah waktu yang tergantung pada jauhnya jarak. Hal ini bisa dilihat dari mobil di jalan raya hingga sejumlah data yang dipancarkan melalui satelit atau satu planet ke planet lain.
Sinyal radio yang terkirim dari Mars, misalnya, akan memerlukan waktu untuk bisa mencapai Bumi. Dengan menggunakan jam ini, astronom bisa mengetahui kapan sinyal dikirim dan kapan diterima, bahkan bisa juga mengetahui di mana sesungguhnya letak instrumen tersebut di angkasa.
Ketepatan waktu juga vital bagi segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi komputer, termasuk Internet, penerbangan sampai navigasi peluru kendali. Tanpa kesepakatan waktu, dunia modern bisa berhenti dalam sekejap. Atau paling tidak dunia akan berjalan dalam waktu lambat.
Donald Sulivan, ilmuwan yang menggeluti ilmu waktu dan frekuensi menjelaskan pada Heather Sparks dari Space.com, mengatakan, "Apabila sebuah pesawat dan sebuah pengatur waktu lalu lintas terhenti dalam 10 nanosecond, pesawat akan berada 10 kaki dari tempat yang semestinya. Peristiwa ini bisa menjadi sebuah bencana." Satu nanosecond adalah satu per miliar detik.
Untuk menjaga ketepatan waktu inilah, Sullivan bersama timnya menciptakan jam atom setiap tiga bulan sekali. Tujuan pembuatan jam ini adalah untuk mengukur panjang setiap detik yang telah disepakati secara internasional. Definisi satu detik adalah waktu yang diperlukan sebuah atom cesium berkisar antara dua level terendah, yaitu 9.192.631.770 kali.
Piranti jam atom ini menangkap getaran cesium di dalam tabung tembaga. Saat gas cesium mulai diketahui keberadaannya, enam buah sinar laser akan mendorong atom ke sebuah bola kecil hingga mereka mendekati temperatur absolut nol. Pada temperatur ini, atom akan berada di level paling rendah.
Ketika mencapai level ini, semua bagian kecuali bagian bawah laser akan padam. Atom-atom cesium terlontar dari dalam tabung ke rongga pancaran gelombang mikro. Kemudian bagian bawah laser dan atom padam. Jika laser menyala, proses akan berulang lagi.
Sulivan, Parker, dan fisikawan di NIST merekam setiap detik yang didapat dari jam atom cesium selama satu bulan penuh. Jumlah rata-rata waktu ini telah dikalkulasikan dengan hitungan satu perseratus.
Hitungan ini dibandingkan dengan jam atom lain yang terdapat di Prancis, dijaga terus hitungan ketepatannya dan dikompilasikan setiap bulan bersama French International Bureau of Weights and Measures. Data inilah yang dijadikan dasar waktu dari sejumlah negara yang turut berpartisipasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar