Comments

Jumat, 28 Oktober 2011

CARA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA

Posted by at 04.41 Read our previous post
CARA YANG KE 1
A. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum.
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan.
3. Usaha pembinaan remaja :
a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
d. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.
Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimabnagn diri akan dicapai dimana tercipta hubungan yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan mengarahkan mereka ke perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus
Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.
Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya.
Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di sekolah.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai:
a. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaiam diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.
Bimbingan yag dilakukan dengan dua pendekatan:
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada si remaja itui sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan si remaja danmembantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut:
a. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
b. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingklaku baik dan merangsang hubungan sosia; yang baik.
c. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukaka pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
d. Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk solidaritas dan persekutuan denga Pembimbing.
B. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.
a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
b. Di sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.
C. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkahlaku si pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat badani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan iman sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

CARA YANG KE 2
Cara Mengatasi Masalah Kenakalan RemajaStanley Hall adalah ahli pertama yang memandang perlu masa remaja diselidiki secara khusus, dan mengumpulkan bahan empiris.
Stanley Hall antara lain mengemukakan bahwa perkembangan psikis banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiologi. Faktor-faktor fisiologi ditentukan oleh genetika disamping proses pematangan yang mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga dapat disimpulkan kurang berperannya lingkungan sosial budaya. Sebaliknya, ia juga mengemukakan bawha masa remaja merupakan masa penuh gejolak emosi dan ketidakseimbangan, yang tercakup dalam storm and stress. Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh oleh lingkungan. Remaja diombang ambingkan oleh munculnya:
  1. Kekecewaan dan penderitaan
  2. Meningkatnya konflik, pertentangan-pertentangan dan krisis penyesuaian
  3. Impian dan khayalan
  4. Keterasingan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan
Perkembangan merupakan suatu proses belajar sosial yang berkesinambungan. Sebagai hasil belajar dan pengalaman dari lingkungan, maka muncullah perilaku yang baru, masyarakat dan lingkungan sekitar mempunyai harapan-harapan tertentu pada remaja. Melalui proses belajar sosial remaja belajar memenuhi harapan dan tuntutan terhadapnya.
Menyadari banyaknya tuntutan dan harapan lingkungan terhadap remaja E. Spranger mengemukakan bahwa pada masa remaja sangat memerlukan pengertian dari orang lain. Bantuan dapat diberikan melalui pemahaman tentang diri remaja.
Harapan masyarakat terhadap remaja dapat dipenuhi melalui suatu proses berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas perkembangan. Sebagai hasil dari kinerja timbal balik yang majemuk antara pertumbuhan dari dalam dengan perangsangan dari lingkungan . tergantung dari reaksi lingkungan dan pemahaman lingkungan terhadap munculnya perubahan-perubahan akan timbul atau tidak masalah bagi remaja.
Beberapa tugas perkembangan bagi remaja
  1. Menerima keadaan fisiknya
  2. Memperoleh kebebasan emosional
  3. Mampu bergaul
  4. Menemukan model untuk identifikasi
  5. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
  6. Memperkuat penguasaan dari atas dasar skala nilai dan norma. Cara Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

©2012 My Blog is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template